Statcounter

Thursday, August 13, 2009

Less Smarter Boyfriend, Anyone?

First, sia tulis ni sebab sia mau make it clear to everyone. Speaking of smart ladies tu semua…actually ini bukanlah double standard terhadap lelaki yg tidak berpelajaran tinggi. NO NO NO! Tidak sama sekali. So let me explain ah.

Sia harap kamu sudah baca my post “How Do You Define Intelligence?” – nahh…di sana sia sudah tulis apa yang membuatkan seseorang tu intelligent bagi sia. Bukan tahap pendidikan dia, bukan sama sekali. So if you ask me, when it comes to picking who to date and marry, mestikah dia lebih pandai? I would still say YES. But definisi pandai tu bukanlah dia mesti ada Master atau PHD. Yes, SPM pun buli!!! (Ya, termasuklah yang nda sempat2 ambik result SPMnya tu!! *Lols. /me capat2 tapuk)

Senang cakap la…If you guys ada baca my older post pasal intelligence, you will understand yang sia tidak pernah amalkan double standard sama org yang pendidikan dia lebih rendah. Tidak payah cakap banyak. All I need is a CONVERSATION and from there I can know if they person is intelligent or not. It’s from how he speaks, what he speaks about, the ways he perceives things and so on…HERE, is where intelligence lies. So if you have a degree but you talk like some stupidas, your freaking certificate won’t change it.

I always believe in someone’s gifted ability. They might be a good thinker but they don’t excel in science and maths, so they could become school-dropouts. That’s not where they shine the most. I truly believe in that. So now, speaking of a partner (boyfriend) who is less smarter, it comes back to the girl, how she defines intelligence. I remember my mom asked me about the qualification of my boyfriend that time, I said that he’s a Diploma holder. My mom was giving “not a so good reaction” through her face. Hey, diploma okay what? Biar la SPM, I will still go out with him kalau sia sudah suka, nda kisahlah apa my parents cakap. Erksss!!

Let’s not rely on the superficiality or good impressions alone. I don’t gamble with my life just to put “a good cover”- Oh, I’m dating a PHD holder wooo… Padulik apa kan? Kalau sia dengar ada kawan2 sia cakap mcm tu, sia sikit pun nda peduli. Apa guna juga tu semua kalau teda keserasian. Kalau tidak talk the same language. Susah la kan? I am a person who loves to talk and talk and talk. But I also like to listen and listen a lot. It’s only fair if I find a boyfriend yang macam tu juga supaya he can keeps me company. Tapi nda kisah la apa kelulusan dia, tapi kalau kau mau bincang pasal hal2 semasa, dia cakap benda2 yang bodoh. When kau minta pendapat dia, dia cakap, “ENTAH LAHH…” (Nahh, jan kamurang tidak tau ahh, sia nda suka org cakap I don’t know secara berleluasa. *Lols) And then, bila tanya kita mau pi mana, dia cakap, mana2 ja la, ikut kau ja. Bila tanya dia something, dia cakap, “Alaa…biar la ba tu.” You see? Untuk orang mcm sia, lelaki mcm ni memang tidak ngam. Sebab dia tidak dapat buat sia improve diri sia. He won’t make me a better person. What’s the point?? Di sini la sia boleh label dia sebagai Less Smarter sebab dia less informative, tidak suka belajar, tidak mau perbaiki diri dan jenis yang “malas mau ambil tau” hal sekeliling dan tidak ada pendirian. In my case, that’s bad news. Sebab characters mcm ni bertentangan dengan sia – we won’t be helping each other. So it’s more on keserasian ba tu. Sijil2 tu semua nda ble pakai la at this stage. You must Walk The Talk, bebeh!!

Apa pun guys…tahap pendidikan ni bukan percaturan kita sebab bukan sijil kita yang menentukan kebijaksanaan kita. Boleh jawab exam paper, maybelah. Tapi hidup ni bukan mcm exam paper. Kena bijak bertimbang dalam buat keputusan. If you ask me, I would want a smarter guy…sebabnya… senang ja.

Sia ni perempuan, dan sia mau jadi perempuan dalam satu perhubungan tu. Sia tidak berminat mau jadi leader kepada partner sia, sebab dia yang dilahirkan untuk pegang tugas tu. Jadi secara logiknya, dia tidak boleh lead sia kalau dia sendiri less smarter than me. Okay la, let’s make it less complicated. Kalau pun the guy feels that I’m smarter than him, tapi he has a fighting spirit yang mau maju dan orang yang ada principles, sia yakin yg org mcm ni is good enough. Untuk sia yang banyak kelemahan ni, bukan susah mau cari org mcm tu. Sebab walaupun mungkin sia lebih banyak membaca dan mendengar, but maybe the guy more on hands-on experiences. So sia tetap banyak mau belajar dari dia. Tapi honestly speaking, I met a few guys who think I’m too smart for them- awal2 lagi sudah akun kalah ba. So bagi sia, it’s not a question whether or not I want him to be smarter, but he MUST be smarter baru la sia pun dapat maju. Betul ka tidak?

Nahhh...apa pun sia yakin lelaki pun mencari criteria tertentu juga dari segi ni. Kalau inda pandai pun dorang rasa kau boring, kalau telampau pandai pun dorang rasa tergugat. Jadi… ingat tu lagu Iwan tu… carilah yang “sedang2 saja” baa. *Lols. I mean, yg lebih tepat lagi, tepuk dada tanya selera. Masing2 punya permintaan, pandai2 la cari yg bersesuaian ok? Ok set!

2 comments:

ulal said...

banyak sdah tips ko bagi ni utk kaum kami arr laling :))))
/me nanti pesan kastaw tu om2 yg teda sikul spaya jan takut ayat budak sikulah tinggi wakwakwak

Twofivesix256 said...

/me berabis ketawa sana pisuk2