Statcounter

Thursday, May 14, 2009

“Dalam Hidup Ni, Bukan Semua Kita Boleh Dapat…”

If anyone of you who have initiated something good yang inspires me, I will write it down in my blog cos it won’t be too good UNTIL it’s shared.

Ini adalah satu line yang diajar dengan jayanya oleh someone kepada sia. It’s quite a smart line yang sia rasa hanya datang dari someone yang sudah banyak lalui2 macam2 dalam hidup dia. This person said this line numerous times already, and everytime he said it, I captured the line and put it to heart. He was right, but I want to find more truths to go with it.

Dalam hidup ni, ada yang rezekinya mimang sudah ditentukan 1 mangkuk dan ada yang 4 mangkuk. Yang 1 mangkuk tu, kalau dia kerja kuat macamana pun, paling2 banyak dia buli dapat pun cuma 2 mangkuk. Dia tidak akan capai 4 mangkuk. Yang sudah ditakdirkan 4 mangkuk tu, akan dicemburui oleh orang lain – “kenapa dia ada semua benda yang sia tiada?”. All this was also told by the same person.

Tapi at the end of the day, benda yang tidak membezakan kita adalah – “Bukan semua benda kita boleh dapat.” Orang yang rezeki ditakdirkan 4 mangkuk tu tadi tu – mungkin bertuah di mata orang lain, tapi hanya dia yang tau bahawa bukan SEMUA benda yang dia mau tu dia boleh dapat. Mimang ada hajat2 yang dia tidak boleh capai, atau benda2 yang dia tidak boleh miliki…or simply about kekurangan dalam diri sendiri yang sebenarnya kecacatan/kekurangan besar di mata orang lain. Mungkin hidup dia begitu sempurna, tapi satu2nya cinta hatinya tidak dibalas. Cuma dia yang tau betapa pedihnya melalui situasi tu. Or mungkin dia tu serba-serbinya dipandang baik, tapi rupanya dia alami masalah mental yang sangat membebankan jiwa dia sendiri. Or maybe dia ada satu tabiat semulajadi yang sangat memalukan dan tidak diterima masyarakat. Kekurangan hidup manusia ni datang dari pelbagai bentuk dan rupa.

Kita manusia ni, ada banyak hajat dalam hati. Setiap hari, ada saja benda baru yang kita mau. Kita mau miliki sesuatu, atau mau capai sesuatu…ada2 saja kemahuan kita. Tapi sia kagum dengan kawan sia sorang tu, sebab dia boleh sedar kedudukan hidup dia, di mana kekurangan dan kelebihan hidup dia. Dan dia juga tau, ada kelemahan2 dalam hidup dia yang “DIA PASRAH” dan akur saja – sebab dia begitu realistik bahawa tidak kira berapa banyak yang dia ada, “bukan semua benda dia boleh dapat.” Dengan menyedari hal tu, dia tidak akan melatah kalau misalnya dia tidak tercapai impian tertentu. Kalau dia kecewa dan gagal hari ini, dia akan cepat sembuh. Mimang ini la adat hidup ini. “Bukan Semua Kita Boleh Dapat.” Dan alangkah bagusnya kalau kita semua sedar dengan hakikat tu.

Dan yang menariknya, I finally USE the line yang he taught me, to go against him. Just now, in a split second, I made a decision yang quite shocking. He questioned me why I took a certain drastic decision yang seolah-olah tidak logik. A decision yang doesn’t seem to benefit anybody yang terbabit. He asked me, WHY? I said, I have thought over it for quite some times. I said I want to GET RID or DUMP something from my life, and he couldn’t understand it because things seem to be going on very nice and smoothly for me. It doesn’t mean that when I have a very cute teddybear, I must keep it. I might give it to my little cousin who I think might make use of the teddybear more that I do. So IF I had to give away the teddybear, it doesn’t mean I don’t love the teddybear. It doesn’t mean that I DON’T WANT to keep it. But I just know the better place for the teddybear is with my little cousin. This is something that HE first taught me, but now he kinda lost with how I applied it. He kept asking me, “Why? I don’t understand”.

“I did something like that because remember what you first taught me about. Dalam Hidup Ini, Bukan Semua Kita Boleh Dapat.? So the way you see it, I might just dumped something very important in my life and you don’t understand why. But to me, I give away something because I don’t want to wait that long just to find out I’m going to lose it anyway. I’m better off losing it now, when I still have the strength to do it and move on with my life without it. Because I Know, “Bukan semua benda yang sia mau tu sia buli dapat,” so this is how I practise my understanding.”

You guys don’t get it? Benda yang I dump from my life is something yang I KNOW that I won’t ever get the right to own. But looking at life possibilities, it looks like I’m surrendering too early to circumstances. But again, I forgot to tell the person this. I give in to his theory because I have another theory that can make up for if IF only things are meant to be.

“If you love something, let it go. If it comes back to you, it’s yours. If it’s not then it’s never meant to be.”

So did I just take a hasty decision to dump something from my life? I don’t think so :)

Think and apply it, ok people :)

No comments: