Statcounter

Friday, April 17, 2009

"The Toxic Lady"

Guys...It’s just a title. It can be ANYBODY among your group of friends. As dangerous as it is, this person that is qualified to be called a toxic person can poison you. Jangan dulu banyak cakap, you guys read on.

Scenario 1:

Boyfriend kau kasi hadiah kau gifts untuk Valentine’s and one of the gifts is a diamond ring, which was meant for anniversary yang jatuh pada bulan Februari juga. Then most of your friends know about you getting the ring. But dalam banyak2 kawan, tiba2 ada sorang yg cakap macam ni

She: “So apa dia kasi kau untuk Anniversary kamu nanti?” You: “Sudah dia kasi sama2 tu diamond ring kan hari tu. ” She: “Ha? So itu laa juga kunun hadiah anniversary kau?” You: “Ya, the ring mimang for anniversary. Gila ka kau kasi lagi lain.”

Then she buat muka...."Ohh poorr youuu...”

(And this come from the person who never even receives a ring from any of her boyfriends, even only yang diperbuat dari rumput. Look at how she made it sound like “a diamond ring” tu mcm barang yang kana tandang2 ja di tepi jalan)

Scenario 2:

Your birthday is around the corner. So your boyfriend asked you, what do you want for birthday this year. Kau ni pun kebetulan lama sudah jeles tinguk kawan2 kau yg pakai PDA ba. Mana mampu beli. Masa tu harga sudah lebih RM2k. “I want a PDA”. Then dalam 2 minggu lagi bday kau, your boyfriend sudah awal2 kasi beli this HP punya PDA. Sayang punya pasal la tu. So semua your closefriends know that your beloved sudah kasi beli kau a PDA yang kau impikan. And then semua kawan2 kau rasa kagum la sebab bukan murah ba tu barang. But then, ada sorang di antara dorang yang cakap macam ni....

She: “What’s for your birthday nanti?” You: “Itu PDA la ba tu. Kan itu yg sia minta.” She: “Ohh, itu la juga hadiah bday kau. Sia pikir ada lagi lain yg dia akan kasi masa birthday.”

Then you could read her mind telling...ooohh...rupanya inda la sehebat mana jua ba kasi sayang boyfriend kau tu dengan kau. Kotoh!

(And this come from a person who spent hundreds of ringgit buying gifts to a guy just so she could get something expensive like perfume Tommy Hilfiger to show off to her friends, unfortunately the most she could get back “after such an investment” was a clock decoration worth RM60.) RM60 bukan murah juga tapi untuk org yang memberi kerana meminta balasan mimang rasa benda tu tiada nilai.

Scenario 3:

You bought a walkman yang kau impi-impikan. Finally dapat beli juga apa yg kau pok mau beli selama berbulan-bulan. Then datang ni saturang kawan masuk bilik kau, and check what’s on your table and saw the walkman....dia belek2 tu walkman.

“Wah, you bought a new walkman kan." Then she looked at the brand. It was Sony, her favourite brand for electrical goods. The last time we recalled, she was the only one who could afford buying Sony cdplayer, kawan2 lain pun paling2 mampu beli jenama Pensonic saja. Then when she finally saw “Sony” punya brand dibeli oleh kawan2 lain, “You must use duit loan untuk beli ni walkman kan?”

Scenario 4:

Kau ni beli beberapa helai t-shirt as gifts untuk adik2 kau. Semua tu t-shirt adalah jenis yang sama, iaitu brand yang tidak famous punya. But the tshirt looks nice semua. So masa sibuk2 kawan2 yang lain tinguk2 tu t-shirt, one of them tersedar yang tu tshirt semua brand yang sama. So she asked la, “Wah, baru sia sedar semua brand yang sama pula ni.” Tiba2 ada suara datang dari satu penjuru. “Kamu mau tau kenapa? Sebab itu t-shirt MURAH ba, pasal tu la dia beli semua itu ja.” And orang yang bercakap tu, adalah roomate kau sendiri.

(Dia cakap kalau adik2 dia, hanya akan tinguk t-shirt Quiksilver, Nike – or paling2 cikai pun Maui And Sons punya brand. Dengan nada yang penuh makna, “Untunglah adik2 kamu mau pakai yg murah2.”)

Scenario 5:

If she saw anybody wearing any branded clothes, especially jeans – even only Steeple Jack, she would make people see how she tahan ketawa as a sign that, “That must be imitation. People like you can’t afford originals.”

(Beli imitation atau original, dua2 bukan pakai duit dia pun, dan bukan dia yang pakai. So why dia sakit hati betul tinguk pakaian yang dipakai oleh orang lain. Geleng kepala kamirang trus, geng!)

Scenario 6:

“What is starch ?” Before dia kasitau, dia make sure itu orang akan nampak mcmana dia buat muka yang menahan kelucuan dengan cara yang mengejek dan merendahkan orang. “Itu pun kau nda tau ka?” Dia buli tapuk tu reaksi merendah-rendahkan orang, tapi dia tidak mau. RUGI nanti kalau orang nda nampak. Jangan sampai orang tidak tau lagi yang dia lah Englishman dalam tu rumah.

(Mau dianggap paling Englishman di kalangan kawan2 tapi bila why suruh si 256 juga yang draft any English formal letter. Kalau terrer sangat buat sendiri ba kan. *Lols)

Scenario 7:

The phone rang and she picked up. It was a guy yang dia minat, mau bercakap dengan orang lain dalam rumah tu. What she did? She tidak bagitau pun sama org yang dicari tu. Instead, she buka cerita pula sama tu orang, dan begurau senda selama yang mungkin, up to half and hour, without telling the person whom the call was really for. This is only to name one of her maneuevers to try and win the fans of her own friends. Jangankan peminat, even boyfriend kawan dia pun dia tidak segan2 mau tackle. Apa lagi kalau boyfriend kau tu goodlooking and berduit. After many years tidak bercontact, the first question that she asked me was “Sepa sudah kau punya hensem boy sekarang ni?” ...My friends, are you sure that people change that easily? Maybe anybody, but her.

7 scenarios enough for you guys to tell that, Yes, She’s the toxic friend to you. Words yang keluar dari mulut dia semua benda2 yang mendatangkan conflict, making u feel bad and orang yang sangat mengamalkan double standard – iaitu, sia kaya, kau miskin, kita mungkin satu rumah, tapi you can never become like me. Whoaaa...try and have someone like this as your housemate! Cincai la taruh beberapa bulan, tidak payah sampai satu tahun, tinguk u guys tahan ka tidak!!

Semua scenario di atas tu di alami oleh kawan2 serumah kami masa tu. Yes, it happened years ago, masa masih belajar. Bukan sia mau ungkit2 or kasi besar2 cerita lama, but ini satu pengajaran untuk kita semua. Sebab orang mcm ni kau buli jumpa di mana-mana. Mungkin scenarionya tidak sama, tapi effect yang dia kasi sama diri kau tu lebih kurang saja. Bila dia ada, kau rasa tertekan sebab kau tau ada mata yang sedang mengadili kau. Semua tidak kena, semua tidak betul – semua yang baik adalah “Me! Me! Me!”. If you complain why she duduk like terkangkang and so tidak senonoh bila jumpa dengan this certain guy di depan2 mata kami, she said, “You people are NARROW- MINDED!”

Tapi to be fair, I would say yang teda manusia yang buruk semua ba. Mimang orang mcm ni, ada kebaikannya juga. Since I have met someone like this before, trust me I have tried my best untuk cari her good points, sebab berkali-kali sia TIDAK PERCAYA yang ada manusia seteruk itu. “Nahhh, she can’t be that bad.” Tapi trust me, I FAILED. Sia tidak dapat tipu diri sia sebab dia punya bad points tu terlalu banyak dan semuanya memberikan kesan sama hati, jantung, buah pinggang dan pankreas kamirang. (*Lols).

So apa yang sia buat sebagai “benteng pertahanan”? Masa study tu mungkin sia teda byk choice. Sebab pusing sana pusing sini, muka dia juga sia nampak. So lepas habis study, I practise sia punya power of defence. Kebetulan kami semua terpisah dan ikut jalan masing2, so mimang selamat dari dia untuk tempoh yg panjang. I told my friends not to tell her my phone number. My geng karas semua paham and for years, they managed to keep my number from her. So finally last year, I had to bump into her in a wedding event so she asked my phone number sendiri. Masa tu, I had no choice but to give her my number, but I said this, “Don’t ever call me. If you have anything to say, just sms.” Yeah rude. But with that statement, sia kasi tau terang-terangan sia punya “stand” towards being in contact with her – at least I only have to be rude ONCE, and that’s it. My other friends couldn’t say the damn line like that, sebab dorang tidak sampai hati. As a result, dorang sentiasa kana kejar oleh dia, dan terus kana “mentally abused” oleh dia sebab dia punya gaya yang TIDAK PANDAI BERUBAH. Now she has a good career, still having big problems with her attitudes. As a result, kawan2 sia yang lain TERPAKSA layan dia bila she calls them and talks craps.

You cannot come to me now, engage me in a telephone conversation sampai 3 jam, listening to you mengutuk the latest man that you date, hadiah2 yang kau bagi dorang dan how much itu lelaki tidak menghargai so on and so forth. And bertambah hancur la nilai masa sia bila semua cerita tu adalah berkenaan dengan seorang “laki orang” ke seorang “laki orang” yang lain. Lain lagi mengumpat pasal perempuan2 lain yg...”bida”, “tidak cantik”, “gete”, “sundal” haaaa....tu la semua yang diceritanya. Semua perempuan serba tidak kena saja di mata dia. And antara line yang sia paling ingat she often speaks of herself, “When people look at me, they know I’m a high class punya perempuan, kalau lelaki yg teda duit mimang tidak berani approach sia.” (Oh, really?)

Cerita2 macam tu, sia buli layan la kalau masih study dulu. Mimang ini cerita2 la yang selalu keluar. Tapi kau tidak buli terus meningkat dewasa dan masih bercakap pasal benda2 yang sama ba, sedangkan sekarang u sudah pakai kereta mahal2, ada rumah sendiri – tapi kenapa mentaliti tu tidak berubah langsung? It was THE SAME THINGS yang she talked about when we were still in U ba. Grow up!!!

Satu perkara yang I want to make you guys see is HOW a friend can poison u ba. It takes a great courage untuk put a damn wall untuk protect yourself daripada influence mcm ni. Orang yg toxic mcm ni, datang dalam mcm2 bentuk dan rupa ba. Tapi adakah u guys berani untuk “beat them”? I tell you guys one thing ah...orang mcm gini, kalau parents dia tidak buli ubah dia, jangan harap pula u guys yang boleh ubah dia. So my approach is very logic.

If I can’t be her friend, she doesn’t have to be my enemy. Daripada sia makan hati melayan perangai dia, bagus sia jauhkan diri dan guna dasar berkecuali. Bukan saja pikir2 negative ni akan makan diri sia sendiri, tapi dosa sia pun bertambah juga, betul ka tidak? Pernah dengar ka orang cakap, kalau kau mau jadi orang yg baik, pilihlah kawan yang baik. Dulu masa sia masih kecil, mana sia pecaya tu benda semua. Bagi sia, it’s okay to have kawan2 yang nakal2 sikit, yang thrill2 sikit, yg penting pendirian diri sendiri. Tapi last2, sia nampak sendiri mcmana benda tu sebenarnya betul juga. If kawan kau nakal2, kau pun boleh jadi nakal juga. Dulu kau inda tau moginum, tapi kawan sama yang moginum, then kau pun jadi mcm tu juga. So jaga2 dengan jenis2 kawan yg you guys mix up often.

Dalam kes ini, sia tau mungkin dia tersinggung sebab sia sudah buat satu cara yang terang-terangan sia tidak mau contact sama dia – tapi sia percaya dia tu tau pikir juga. Sia sudah tolerate sama perangai dia bertahun-tahun, it’s time for me to make decision of what to do. Bila sia tidak bercontact sama dia, sia punya perasaan kurang senang sama dia tu semakin hilang sebab tidak dituang minyak ba, u guys paham? So sia rasa apa yang sia buat tu untuk kebaikan dia juga. Dalam hal ni, sia sebenarnya cuba untuk menjernihkan atmosfera yang kabut! Apa yang tidak baik dalam jiwa tu, jangan dikasi jalan untuk membesar dan membara, nanti jadi penyakit!

So, sia harap, this is the last time yang sia akan mentions semua hal2 ni. Itu pun my intention is good. If you get something from this, Thank God.

Get Rid Of The Toxic People In Your Life... Are You Strong Enough To Do It?

If you don’t have the answer yet, make sure you don’t wait too long from here to get it. These people might be eating up your whole being by the time you found the answer to it.

Don’t Let The Toxic People Abuse You... Walk Away, Step Out Before They Poison You!

2 comments:

AngeL BeaR said...

wor...mcm kenal jak perangai2 manusia gini nih~ hahahaha...yep, I already get rid of them loooong time ago. To keep them is like having a snake (bukan si ulal arrrr) slithering around your neck..anytime bole kena patuk..kekekee...so..kill the snake before it kills u. I already did my part...hopefully others will follow suit.

abis la, karang ada lagi ni essay si wine..hehehehe~

Twofivesix256 said...

haahahahahahaahahahahah dingooooo... blushing lai tuu si wine *Lols