Statcounter

Tuesday, March 5, 2019

Given Only When Not Asked


Ada perangai manusia yang sedikit pelik. When orang minta something daripada kita, sometimes kita reluctant mau bagi. In fact, awalnya kita ada keinginan mau kasi, terus hilang keinginan tu gara2 orang tu beriya-iya meminta daripada kita. Want some example? 

I still remember dulu I have this friend, he called me almost everyday. Maybe from there, terbuilt la closeness tu. That time I was still studying at the uni. So, he made the effort untuk pegi bagi sia a few gifts, left it at the guard house. So maybe he thought he should get something from me too. But since the gifts were not my requests, sia nda rasa sia hutang dia apa2. But I remember dia berabis kasi ingat sia birthday dia. He said I must give him something. I hated it when he kept asking. Sebab if I give him present untuk birthday dia, seolah-olah sia dengar arahan dia dan sia cuma ikut arahan. I hate that. Sebab sia nda pernah minta dia macam tu. Maybe sia ada request minta burn dia cd but dat time he was the one yg berabis offer mau kasi. So memang sia tidak pernah put dia in the position yg meluat sebab kena minta2. Hahaha.

Guess what, I didn't give him anything on his bday. Just wish ja. Sebab we were just friends and I didn't have any intention untuk over dari tu so sia position-kan diri sia sebagai kawan yang tidak patut rasa tertekan or terikat. So bday dia berlalu begitu ja but sia ada juga la wish dia. Looks like dia tidak juga merajuk. Dia masih kawan sama sia juga. Or maybe sia ja insensitive sebab sia ndatau yg mungkin dia kecil hati. So akhirnya time Christmas, masa tu dia langsung teda cakap apa2 pasal minta gift. Sia buli pula pegi kasi beli dia satu frame Christmas and made the effort untuk send sama dia. Masa tu mungkin dia rasa limpas sudah mood dia untuk harap apa2 dari sia, or maybe masa tu kami punya friendship sudah tidak begitu rancak macam bulan2 sebelumnya. So masa tu dia thank sia pun dengan cool ja tanpa rasa excited. Ya la sebab maybe dia sudah tangkap sia punya style yg tidak selesa kalau dia terlampau beriya-iya. Or maybe dia sudah tawar hati dengan friendship tu. Anything could be it. So is it familiar to you?

Kepelikan ni berlaku juga sehari-hari. Sedar nda sedar, di masa ada orang yg mau attention kita, kita paling reluctant. But at the same time, kita bagi attention kita sama yang tidak begitu menghargai. If you ask me, how does it feel like to give something to someone who doesn't ask? Actually it's not about the person who doesn't ask. It's about you who want to give. Kita berada di situasi yang kita mau memberi sama orang yg ditakdirnya tidak begitu menghargai  atau mengharapkan pemberian kita, sedangkan ada org yang akan sangat happy kalau dorang yg dapat, but sayangnya we don't feel like giving it to that person, apa lagi kalau kita tau yg org tu beriya-iya, dan sangat mengharap. Kita boleh batalkan niat tu untuk membagi. Peliklah manusia ni.

So, does it mean we should stop meminta-minta, sedangkan kita mau betul orang tu bagi kita something? So bila lah kita akan dapat kalau nda meminta? Hahahaha. Kalau mau tunggu org tu bagi kita sendiri, silap2 nda merasa la kita kan? Hehehe. So conclusion dia begini ja. Teda choice sudah! Biar la kita nda dapat apa yg kita mau daripada orang tu asalkan jangan dia tidak mau kasi kita gara2 meluat kena minta2. Hahaha. It means, biar ja la! Jangan la meminta dan cuba la dengan cara lain supaya orang tu terbuka hati mau bagi dengan ikhlas. Itu seja caranya supaya dua2 happy. Kalau orang tu nda juga bagi, anggap seja la bukan rezeki. Beginilah resminya kehidupan. Bila orang minta kita susah mau kasi, tapi bila kita kasi sama org yg nda meminta, org tu nda hargai. Mungkin kita kena hadap ja benda ni sampailah satu masa yg memberi dan menerima, suka sama suka. Fair right? Mungkin rare tapi itu still adalah yang terbaik! Ini lah antara kepelikan manusia yg  kita terpaksa hadap. Hehe

No comments: