Statcounter

Saturday, June 8, 2019

Bergaya Jangan Sampai Papa Kedana


I have no problems with people yang suka show off apa dia ada, show off kebahagiaan di social media, dan apa ja la yang dia mau share, sia teda masalah. Biasanya sia suka lagi tinguk gambar2 happy, tempat2 best dan makanan2 sedap. Or maybe sengaja or nda sengaja menampakkan kemewahan harta benda, sia ok ja tu. Sebab sia faham juga kan ada org yang ada kemampuan lebih dari kita, so they have what we don't have, at least tumpang sekaki tengok gambar2 dorang. Ok ja bah! No problem at all. Sia suka tinguk kamu bahagia.

Yang problemnya adalah semua yang kau show off tu actually semata-mata mengutip pujian seja sedangkan kau bergolok gadai hanya untuk "mempersembahkan" satu pertunjukan di social media. Well, bergolok gadai dalam konteks yang di belakang tabir sebenarnya kau "makan pun susah". But wait, kalau after all that kau sendiri rasa susah dia, kau nangis sorang2 di belakang langsir rinda2 tu, tanggung sorang2 bebanan sikap bermewah-mewah tu, I STILL HAVE RESPECT for you! Sebab at least kau hadap consequences of kau punya perbuatan sendiri. Agree?

Yang sia akan start lose respect sama kau, is when kau sudah terkena perbuatan kau sendiri, kau sendiri tidak larat mau hadap. Di belakang tabir, actually kau bikin diri kau macam beggar, pegi merayu-rayu di wasap, berhutang sana sini untuk tampung "pertunjukan" tu. Pinjam sampai ribu2, entah dapat bayar ka inda, not for something essential, but more to "kekal kelihatan mewah dan bergaya" di media social. That is to get your daily doses of pujian-pujian ka? Hey, sia teda masalah sama orang yg suka kena puji2. Yang masalahnya adalah when kau kasi babit orang lain, tapi teda sepa yang tau sebab orang yg kau kasi babit tu adalah orang yang hidup biasa2, sederhana dan tidak bermewah. Orang yg inda kisah kalau nda dipuji. Adilkah orang2 ni yg kena tanggung sikap bermewah2 orang lain?

Yang paling2 lagi sia pissed, is when your priority sudah menunjukkan symptom menagih pujian tu sudah capai level kronik, sebab when your own kids punya keperluan you cannot attend, tapi nama kau terpampang di group2 wasap sebagai penderma terbesar di event tu. Oh man, virus apa yang jangkit orang macam ni ah? Level mokiazou tu sudah red alert, padahal baru a few days before merayu2 minta pinjam duit untuk benda urgent. Buli pula jadi penderma terbesar, sedangkan dalam list nama tu kita tau memang ada yang orang berduit dan berpangkat still donate biasa2 saja. tiba2 nama kau pula yg naik dan donate 5 kali ganda. Mimang confirm menang puji-pujian. Muda lagi tapi sudah buli derma banyak. Berharga betul tu bisikan kekaguman yang kau imagine orang akan rasa towards you, tapi realitinya tidak begitu hebat kedudukan kita pun di mata orang. People usually know "orang2 ni" cuma minta puji ja lebih. They usually can tell bah! Cos when you try so hard to impress others di media social, tidak mustahil kau akan bikin juga untuk benda2 lain cos you are just used to puji-pujian. They know you try so hard to be noticed and recognized. Let me remind you again sia betul2 teda masalah sama kau mokiazou. Tapi tolongggg lah buat di atas kemampuan kau yang hakiki. Jangan pula kau kena maki family kau sendiri sebab kau ada duit untuk bermewah tapi sangat berkira untuk benda lain yang more important tapi tidak menghasilkan pujian sebab nda buli ditayang. Uii punya lah sia meluat sama ni perangaiii. I'm soo so meluattt macam sia mau tampiling ja. Hahahahahahahaha. 

Sandi kan coretan sia ni? Mesti kamu fikir, mesti si 256 yg jadi mangsa kena hutang ni. No, you think sia mau layan species begini dan feed their madness? But orang2 yang weaker than me, yg lebih pengesian, yang lebih banyak berkorban, orang2 ni la yang kena. Sia kesian dorang. Orang2 yang kana pandang sebelah mata time ja time si mokiazou sedang senang. Time susah kena cari pula. Ya ampun, tulunglah berubahhh. Jangan bikin gini. Sama la macam tu urang2 yang mengeluh di FB pasal kawan yang asyik keluar negara tapi hutang belum bayar. Setuju ka nda, dorang2 ni nda mustahil adalah orang2 yang satu sen pun nda bayar PTPTN but since list nama tidak akan kena kasi public, they are okay kalau setakat kena gertak surat saman. Bukan orang nampak pun kan? Yang penting yg orang nampak tu biar sentiasa hebat dan mewah. 

This is a sickness. Kalau kau struggling dan diberikan sedikit kesenangan, it's okay to bersederhana. Kau letak 100 amas di atas meja pun teda sepa akan cakap kau kaya, they still think kau "si miskin yg berusaha mau dipuji kaya" tapi they know silap2 beras di rumah kau pun kau susah mau beli. DARN, jaat betul sia tulis ni semua but we have seen so much. Jangan jadi gini, guys. TULUNGLAH! Bermewahlah atas kemampuan diri dan bukan atas kesusahan orang lain. Earn itu lifestyle yang kau mau dan jangan babitkan orang lain. Biarlah kau si biasa2 tapi buli belanja family makan tanpa satu dunia puji. 

Note: Ya sia tau sandi betul bahasa sia di sini. Sia nda mau bersopan santun sudah depan kamu, macam la kamu nda besa kan. LOLS

No comments: