Statcounter

Friday, December 31, 2021

The Biggest Lesson

 Today is the last day of 2021. Today is also the birthday of my 2 close buddies at work. Today is also the day I re-learn something that maybe I always know but ignore, and that lesson is a like a big slap in the face. Ok, hear this.

We have this jobless friend, who at times we thought was just a nuisance because she liked to bother us with her requests which I think she shouldn't; in her state of being unemployed. Sia sendiri selalu jadi mangsa permintaan dia yang sia rasa unnecessary and sometimes she needs perhatian kami juga dengan cara yg annoying. Maybe sebab dia banyak masa free, she has time to layan benda2 yang we don't have time for. Ada benda yang dia mau cakap, dia suka call2 and berkali2 call biarpun tidak diangkat and I especially sangat jarang angkat call dia cos I can guess, permintaan dia tu mesti yg remeh and buli dicakap di wasap. And dia jenis yang ada temper and benda2 yang kami nda terlayan dia tu mungkin ja bikin dia temper. So situasi tu buat kami rasa pissed juga dengan perangai dia. Tapi other than that, dia still adalah kawan yang baik dan kami ok ja sama dia until dia buat karenah. Another thing is, perkara selamba ja bagi dia untuk minta kirim barang, sedangkan we know she is unemployed, we thought that patutnya dia jangan terlampau terikut2 dengan kemahuan dia mau itu dan ini. Sebab kami risau dia akan membebankan orang keliling dia sebab dia akan suruh beli dulu dan bayar kemudian, tapi dia memang bayar. Cuma dia jenis yg tidak begitu segan utk susahkan orang dulu and fikir yang orang tu berkelapangan dan berkemampuan utk buat permintaan dia. Sangat opposite dengan concept sia yang segan mau susahkan orang macam tu. Ok u guys get the idea now?

So today. Finally God uses His way untuk membuka mata kami. One of the friends yang bday hari ni tu tanpa disangka-sangka terpaksa mengosongkan rumah yg dia tinggal selama 6 bulan atas sebab2 yang tidak boleh dielak. Kawan sia ni pun ada issue yg sama dengan that jobless friend. In fact, dia punya sentimen lagi teruk. She couldn't tolerate her as much as I could. She always tells me to not include that friend dalam out activity mansau sebab dia ada perangai yg tidak disukai and cannot mix with people. Sepa sangka? Hari ini dia almost teda tempat mau bermalam. Dengan sekelip mata. So guess what? Akhirnya jobless friend to juga yang jadi orang yg sangat2 diperlukan masa tu. 

Remember all her missed calls and unreplied whatsapp? Kali ni kawan sia mengadu whatsapp dia belum kena buka and it was almost dark and she got no where to sleep. Dia almost terpaksa pegi hotel and spend banyak duit untuk tidur ja. Luckily dat jobless friend sempat buka whatsapp and akhirnya suruh dia datang pi rumah dia ja kebetulan dia stay sorang di rumah kakak dia selama ni. So sia betul2 nda sangka, dalam banyak benda2 yang kami nampak, ada rupanyan benda yang kami nda nampak. Kuasa Tuhan telah menjadikan dia penyelamat kawan kami yang dalam kesusahan. Suddenly it doesn't matter if dia teda kerja. Dia ada ehsan untuk tolong kawan. Dia buli ja mengelak and membalas balik semua yg dia nda puas hati kan? Tapi nda. Pasal dia la kawan sia ada tempat tidur malam ni. Syukurrrr. 

Syukur juga sebab buat sia tersedar dari leka. Kadang2 kita kena rendahkan hati dan jangan terlalu menghukum kawan yang kurang bernasib baik, biarpun sometimes nda buli dielakkan, tapi jangan rendahkan taraf dia di mata kita just because dia teda kerja. Dia tetap sama di mata Tuhan and bila2 masa Tuhan boleh letakkan kita di position yg perlukan pertolongan dia. And God did just that. 

Satu lesson yang sangat besar. And again God tunjukkan kekuasaan Dia. Thank you, God. I take this lesson as a guidance to lead life as a better person.

Oh Lord. 2022 is coming real soon. Equip us with all the life lessons so far so we can do it much better this time. And help us through every obstacles. Amen amennn. 

No comments: