This is nothing new actually. Beggars or peminta sedekah adalah mereka2 yang kamurang senang jumpa. Mesti ada saja. Di KK alone pun memang banyak juga la kelibat peminta sedekah ni. Kalau sekali imbas, memang dorang ni hidup susah, and ada yang memang cacat anggota badan. Memang menyedihkan tengok nasib hidup dorang yang hanya bergantung pada ehsan orang lain. What work can they do to make them able to do something and get paid, right? Yes, memang the initial idea is that – some people are unfortunate enough to do nothing else but begging for people’s mercy. Those who have more might want to share. Ya know, life being unfair and all. We all know about it.
Sia ni bukanlah kategori dermawan or generous because I myself work my bump off to earn a living. Just that, I’m thankful that I am in the good condition to work and earn money. Bukan semua orang senasib. Jadi kalau tengok mereka2 yang meminta sedekah di tepi2 jalan tu --- kita terus paham. Dorang cacat, macamana mau buat kerja kan? Then rasanya memang patut juga la mereka2 yang sudi berkongsi keberkatan tu bagi sikit dengan dorang ni. Tapi mungkin betullah Malaysians ni ramai yang prihatin. Dorang cepat kesian dan mungkin dorang pun mau buat something good untuk get something good daripada yang di Atas. Well, masing2 punya reason la ba tu, kan.
Tapi cerita2 punya cerita, kesian punya kesian, sepa sangka pendapatan peminta sedekah tu adalah jauh lebih tinggi daripada yang memberi sedekah tu. Biarpun u bagi RM1, tapi ada 100 orang bagi at least RM1, rasanya pegawai biasa pun tidak dapat gaji RM100 per day. Look, I am not prejudice kepada mereka yang kurang upaya ni meminta sedekah. Memang kesian nasib dorang dan kita pun paham. Kalau kita kaya, of course kita pun nda kisah mau share sikit bagi dorang. Tapi ni lain pula ceritanya. Bila nampak pendapatan beggars ni bukan alang2, nahh…semakin ramai la mau jadi beggar. Wahh…rupanya ada juga cara mau dapat duit banyak tanpa kerja kan?? Mungkin tu yang ada di pikiran dorang.
Earlier this week I went to town and sat there waiting for the shops to open. I saw this one guy, I think at his early 20’s, dengan pakaian yang “as normal as you and me”, dengan rambut bersikat dan ada beg sandang yang kecil. Reminds me of budak2 kolej yang keluar outing dengan kawan2 untuk window shopping or just untuk jalan2. Exactly macam tu. Cuma this guy ada lain sikit. Dia bawa ni mangkuk kuning (mangkuk Maggie) and pegi ke setiap orang yang ada di situ dan hulur mangkuk tu. Trust me, mau cakap dia gila, I don’t think so. Mau cakap dia cacat, lagilah tidak. Totally a view yang shocked the hell out of me. Apa sudah jadi ni?? Memandangkan dia ni cergas dan tidak sikit pun ada masalah fizikal, dia dengan cepat saja pegi dari satu orang ke satu org dengan harapan ada yang mau kasi something di mangkuk tu. I mean, kalau kita sendiri macam tu, the first issue is, MALU a.k.a EMBARRASSED! You guys pernah kah joking dengan kawan2 and said something like – Sia betul2 teda duit oo, mau pigi minta sedekah dulu ni baru dapat pegi shopping. Yes, something like that. You know u are just kidding and there’s no way u would ever think that anybody would do that but I witnessed it with my own eyes that anyone like u and me could also be a part-time beggar! Omigawdd!! Now, don’t talk about losing face, don’t talk about embarrassment, this is MORE than all that. If u don’t have a face to save, or you don’t care a thing about how would it be if anyone who knows u or your family saw you do that would make u go straight to the headline of talkabouts- OK! Maybe u don’t care! But it’s a pity to have a perfectly healthy youngster to be doing something like that just to get easy money. What, do you guys see this Begging Culture as a workable culture? That, heyyy…while unemployment is on the rise, and let the refugees to the construction works, Why Work People? When we can just take a bowl and go around and ask a little from what these people make from working. OMIGAWDD, don’t u guys see it?
And ada lagi ni badan2 kebajikan yang selalu datang dari satu ofis ke ofis and minta derma. Bukan satu, bukan dua, tapi banyak!! Macam2 ada. 2 hari yang lalu pun ada juga. Masa tu sia sedang cakap2 dengan customer, and then datang pula dua orang perempuan ni. Dia bagi tu paper yang nicely printed on dorang punya organization yang membantu anak2 yang susah dan sebagainya. Memang nama tempat tu tidak pernah dengar. When my customer asked, “Di mana ni?” Dia cakap, “Di Semenanjung”. “Tiada di Sabah ka?” “Baru mau buat di Sabah punya.” Then my customer said, “Wah, jauh juga kamu datang hanya untuk minta derma kan?” Dorang cakap, “Ya, memang macam ni. Mau tolong kan ini budak2 kurang upaya kan.” That time, I didn’t derma. Sebab the same thing sudah pernah datang beberapa kali dan sia pernah juga bagi derma once. It made me thinking….kalau tengok flyers dorang and receipt payment dorang tu…memang dibuat dengan begitu proper sekali. It needs a lot of money to fly these people to go to Sabah and minta derma. Flight, penginapan, and then belanja “marketing” dorang pun silap2 main puluhan ribu juga tu. Then sia terpikir, kalau itu duit semua diguna untuk tolong orang2 susah yg macam dorang cakap tu, sia sure memang dorang mampu tolong banyak kanak2 dengan kos yang dorang guna tu. Then imagine laa, kalau ini semua cuma satu sindiket saja yang hanya satu level up daripada peminta sedekah yang duduk di kaki lima. Dorang ni pakai smart2 lagi, terbang jauh2 – wah… Don’t u guys sense something is not right?
So my point here is, yang meminta sedekah secara “suka2” or “just for fun” – I know you guys are not worried about us – paling2 pun we kasi u guys RM1/RM5/RM10 saja, tapi we pity u guys – kena bagi anggota badan yang cukup, tidak mau guna betul2. Orang lain yang disable ada lagi sanggup buat macam2 untuk earn money…sebab kena bagi kehidupan ini saja pun satu anugerah yang bukan untuk ditengok ja dari jauh. Live it and if it means we have to go through difficulties untuk make money, terpaksa hidup susah sekali sekala because of circumstances yang tidak menentu – Inilah kehidupan. I don’t get it guys. Why you want to waste all your abilities. No Pain No Gain. But it doesn’t apply for this Begging Culture. Gara2 kamu, orang pun prejudis dengan mereka2 yang mungkin betul2 perlukan bantuan. So…Ask yourself, After Everything that you’re given and have learnt, is this the best way you could figure out how to make a living? Pikir2 la sikit geng...:)
No comments:
Post a Comment