Dalam hidup ni, macam2 cabaran. Kalau mau pikir betul cabaran ni semua, boleh tarik nafas buat keluhan yang sangat panjang. Tidak terkata.
I remember the conversation I had with kenalan2 perempuan yg lagi berpengalaman daripada sia. Sia ni a totally a beginner compared to them. Actually, sia ni boleh dikatakan “the lost one” iaitu seorang yang sesat dalam field ni. I should be doing another career. Walaupun education sia lagi tinggi sikit dari dorang, tapi dorang ni sudah tau selok belok mau maju. Sia ni apa juga? Si lurus bendul yang bikin panas. Sia geram dengan diri sia sendiri sebab sometimes sia ni tidak tau rebut peluang. Sia hairan, kalau la orang lain yg berada di tempat sia, adakah dorang akan buat macam sia juga? I definitely can be an opportunist yang akan sapu habis semua peluang yang sia ada.
I talked to a lady. Dia ni banyak membuka mata sia tentang how filthy this world is. Dia ni sentiasa dapat business yang besar2. Ada saja project yg dia dapat. Entah dari mana datang. Mau cakap dia ni kenal banyak org, pun tidak juga. Reputation dia ni sudah tercemar pun. Pandai tipu2 sikit. Cakap tidak serupa bikin. So finally when sia spend masa bercakap dengan dia, dia reveal macam2 benda. Pengalaman dia ni membuatkan dia tidak gentar kalau setakat kena gertak or kena marah sikit oleh customers or landlord or any of business partners dia. Sia pun heran daripada dia dapat perisai yang buat dia kalis maki. Mungkin betul dia memang ada pengalaman. Dia cakap sama sia,
“Perempuan kena pandai sikit kalau mau dapat project. Kau pikir senang ka? Kadang2 kau minta sain tu borang pun itu pegawai mau pok bawa kau karaoke dulu. Kalau kau menolak, jangan harap dia mau tinguk borang kau.”
Terus sia terkejut la. “Sampai macam tu terukkah?”
Dia cakap kalau orang sudah pakar dalam ni hal, body language org tu pun kita tau yg dia harap dapat something before he does something for you. Apa lagi kalau yg berkuasa tu adalah lelaki, dan pemohon tu perempuan. Dia memang mau pok something else baru dia bagi kau.
When I asked her about her experiences, she said dia pernah pegi karaoke, nyanyi macam tu urg buduh, setakat mau ambil hati orang yang berkepentingan tu. Sia extend lagi soalan sia kepada part yang sensitive sikit. “Karaoke, that’s all? No hanky panky ka?”
That she said, “Uiii jangan kau. Silap2 memang dorang mau juga tu. But kau kena pandai la. Kalau tidak, memang badan kau pun dia mau tu”
Dalam hati sia cakap, “Kalau sudah ikut pergi karaoke, duduk minum2 lama2, mau kena pandai macamana lagi? Kalau sia mau tunjuk pandai, pegi karaoke pun sia tidak mau.”
Kesimpulannya, “Sepa pandai play this game, dia la yang dapat.”
Sia jadi pening kejap dengar apa dia cakap. Lain lagi yang under the table. Kau mau dia sain, mesti mau bagi “duit kopi”. Sia honestly tidak pandai main bengkang bengkok ni. Told you I’m si lurus bendul yang bikin panas. *Lols. Entah how to start playing it, cos kalau sia sendiri yang mau dirasuah, sia akan rasa terhina. Ketara betul orang pikir sia ni teda prinsip punya orang, sampaikan kena rasuah baru sia mau buat something. Emmmm….
Tapi mungkinkah it’s just me who choose to hide under this shell? Sebelum fikiran sia dikotorkan dengan cerita2 ni semua, sia masih boleh dapat apa yang sia mau dengan jalan lurus. Masa tu, sia manatau dunia ni begitu kotor. The first urusan yang I did, I got it easy and fast. That’s why ada orang hairan. Orang pikir sia pakai bengkang bengkok. Uiks? Tapi I was just lucky for one time maybe? Sebab selepas tu, sia pun mcm yang lain juga. Struggling to get what I want. I feel how hard it is. I feel how terribly hard it is. So kalau I get anything, it’s my own effort. Apa boleh buat kalau sudah memang sia ni si Lurus Bendul yang bikin panas? *Lols.
Tapi dalam kepayahan melalui liku2 hidup ni, kadang2 sia pun tercabar juga. Mungkin kalau kasi bend sikit, mungkin lebih mudah kan? Memang tercabar. Apa lagi kalau ada sifu2 yang memang terer main hanky panky untuk dapatkan sesuatu. Haru biru jadinya kalau mau berguru dengan dorang ni. Apa lagi kalau orang sentiasa bagitau kelebihan seorang perempuan untuk mendapatkan sesuatu. They said, Perempuan ni ada kelebihan. Kelebihan macamana tu ah? Mungkin sebab perempuan ada tarikan. Tapi ini yg membuatkan hidup ni lagi mencabar untuk seorang perempuan. Ada orang yang mau ambil kesempatan. Tapi kalau betul2 mau pikir pasal peluang mau maju, jadilah si Opportunist. Semua peluang dia sambar.
Kadang2 di saat rasa kepayahan, memang terpikir juga macamana kalau jadi seorang Opportunist. Bila lagi kan? Memang banyak peluang yang terbuka untuk sia kalau sia mau jadi si Opportunist. Ada beberapa kali boss bangunan tempat kerja sia ni datang and have a chat with me. Siap drop phone number dia lagi, “Just call me if anything”. Suruh I call him by his shortname lagi, dan bukannya as boss and client. Sampai itu security guard pun pegi bising2 bagitau yang lain, “Itu taukeh mau tekel si 256”. I never use the chance to get what I want. The opportunists yang lain sudah pernah jack2 itu boss untuk dapat discount. Itu boss lembut hati, dia bagi juga. I wonder why sia tidak pernah try to be like them just to get what I want. Mungkin juga sia mau save face. Or sia tidak mau my principle terjejas. What’s with principles and stands? Itu semua kena kira lagi kah di zaman sekarang ni?
Paning sia pikir ni benda semua. Sometimes sia rasa sia mau baring di katil dan titun sepuas-puasnya sehari suntuk supaya sia boleh berhenti berpikir kejap. Sometimes, inilah masa2 sukar yang kita akan lalui. Kita akan reexamine kita punya purpose, perjuangan, principles and sia kena redefine kita punya rules. Kadang2 kalau terlampau mengikut garis panduan pun, rasa sesak napas. Ya, macam yg sia rasa sekarang ni lah. Payahnya menjadi si lurus bendul ni kan. Hahahahahahaahahahahaha.
Enuff lah, don’t want to talk more about this. Nanti la kalau sia sudah tumbuh 3 tanduk, nanti I inform you guys ahh… *Lols
/me pingsan ketawa
Muahsss all.
2 comments:
hmmm..dunia skrg ni..kalau mau dpt sst mesti ada bayaran dia..kesimpulan dia d dunia ni teda yg free kan.. tp pandai2 la menjaga diri kan..jan smpi tergadai pla..
Yes stella. True. Actually I try to challenge myself - I won't play by their rules. So far, memang hard, but I've come this far, no turning back sudah. Let's try and make them follow our rules instead. *grinzz
Post a Comment